Selasa, 21 Juni 2011

Laporan akhir kegiatan KKN Tematik Posdaya

LAPORAN AKHIR KEGIATAN
MAHASISWA KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA
UNIVERSITAS TADULAKO


DESA                             : MAYAYAP
KECAMATAN                : BUALEMO
KABUPATEN                : BANGGAI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Pelaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya Universitas Tadulako
Angkatan 61 Semester VIII Tahun Akademik 2010/2011

Disusun Oleh

1.    YOSEP ALDOR                        stb. F 331 07 043
2.    INDRA WIJAYA                        stb. D 101 07 207
3.    NURMAN HIDAYAT     stb. D  
4.    DEYSI APRILIANTI       stb. B
5.    FEBRIE EKO P.                        stb. B 201 07 030



PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu aktivitas perkuliahan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani  masalah-masalah pembangunan yang dihadapi dalam desa baik secara induvidual maupun seacara umum. Permasalahan-permasalahan ini di dapatkan selama waktu observasi kemudian di lokakaryakan pada tingkat desa kemudian kami lokakaryakan ketingkat kecamatan agar program dapat di sahkan oleh pihak kecamatan dan di seminarkan pada akhir kulia kerja nyata (KKN), agar dapat di ketahui sampai dimana hasil pencapaian targetnya dan apa perlu di tindak lanjuti atau ada perubahan dalam menanganinya, jangan hanya selama mahasiswa KKN berada dilokasi program tersebut berjalan, setelah mahasiswa di tarik, program tersebut terhenti begitu saja, tanpa ada terealisasi oleh pihak kecamatan atau pihak desa setempat.
Pada tahun akademik 2010/2011 P2WKKN UNTAD mengadakan suatu KKN Tematik Posdaya yaitu suatu kegiatan KKN yang bersifat tematik dari beberapa disipilin ilmu dimana proses pelaksanaanya secara terpadu antar bidang ilmu dari fakultas masing-masing yang diselenggarakan dalam satu desa/kelurahan atau kawasan tertentu. Secara programatik KKN tematik Posdaya menjunjung tinggi nilai-nilai partisipatif dalam hal ini adalah bahwa program kerja yang dilaksanakan mahasiswa bukan program kerja yang dibawa dari fakultas melainkan benar-benar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat atau pemerintah. Dan dalam kuliah kerja nyata ini mahasiswa tidaklah membawa uang, namun hanya membawa ilmu yang telah didapat dibangku kuliah dan diaplikasikan di Desa lewat KKN Tematik Posdaya. Mahasiswa hanya memfasilitator masyarakat baik aparatur Desa maupun masyarakat itu sendiri.  Dalam KKN Tematik Posdaya ini mahasiswa juga tetap konsisten menjalankan program kerja dalam lingkup keilmuwannya. Sehingga di tuntut untuk bekerja secara propesional dalam menyelesaikan program yang didapatkan dari masyarakat dan di kembalaikan ke masyarakat semula, karena kebutan itu datangnya dari masyarakat.
Fakta lapangan menunjukkan bahwa model KKN konvensional dan monoton yang telah dilakukanoleh mahasiswa KKN di lapangan membuat reaksi dari masyarakat dan pemerintah setempat untuk perlunya melakukan varian baru di dalam pengelolaan KKN agar masyarakat dan pemerintah dapat merasakan manfaat pelaksanaan KKN
Model KKN yang selama ini tanpa berkelanjutan dan berkesinambungan membuat masyarakat dan aparat pemerintah hamper mengalami kejenuhan kalau tidak mau dikatakan resisten terhadap mahasiswa KKN. Oleh karena itu dituntut keseriusan dan keprofesionalan dalam menyiapkan mahasiswa dalam melakukan kegiatan KKN , P2WKKN sebagai lembaga yang mengelolah KKN Untad kini telah berusah mengembangkan berbagai model KKN sebagai jawaban akan persoalan tersebut, saat ini P2WKKN dengan kerjasama Yayasan Damandiri dan pemerintah daerah mengembangkan KKN Pos Pemerdayaan Keluarga ( POSDAYA ) sebagai jawaban persoalan diatas.
            KKN Tematik Posdaya merupakan suatu program yang dirancang oleh Pusat Pengembangan Wilayah Dan Kuliah Kerja Nyata (P2WKKN) yang merupakan bagian dari Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tadulako yang  menuntut mahasiswa agar dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatnya di bangku perkuliahan untuk menunjang pembangunan di suatu wilayah sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat, dan sebagai perwujudan peran serta kalangan akademisi dalam pelaksanaan pemberdayaan.
            Sesuai dengan tema yang di usung Mahasiswa KKN Tematik Posdaya Angkatan 61 Semester Genap Tahun Akademik 2010/2011 yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya, maka  selaku mahasiswa peserta KKN tematiik posdaya hendaknya selalu berusaha untuk ikut terjun secara langsung melihat dan mencari permasalahan yang timbul dikalangan masyarakat sehingga mendapatkan rencana program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung di Desa Mayayap, melalui proses Observasi hingga pelaksanaan Lokakarya Desa dan lokakarya kecamatan, dimana dalam observasi mahasiswa KKN berusaha mengenali kondisi sosial, budaya, ekonomi, sejarah, dan pengakraban diri kepada masyarakat setempat demi menunjang suksesnya kegiatan KKN di Desa Mayayap.
Desa Mayayap merupakan kawasan wilayah yang memiliki potensi alam yang cukup baik dalam bidang pertanian, khususnya persawahan, perkebunan seperti kelapa selain itu desa ini juga memiliki sumber mata pencaharian dari laut seperti Nelayan. Mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Mayayap adalah bertani, perkebunan, nelayan sehingga ekonomi masyarakatnya tergantung dari hasil ketiga mata pencaharian diatas.
Dengan melihat keadaan dan kondisi masyarakat desa yang didapatkan dari hasil observasi selama 10 (sepuluh) hari oleh mahasiswa KKN Tematik Posdaya Angkatan 61 Universitas Tadulako serta peran aktif masyarakat dalam memajukan dan membangun desa dengan mengutarakan semua permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar baik mengenai potensi wilayah yang ada maupun Sumberdaya lokalnya maka mahasiswa KKN Tematik Posdaya sebagai  fasilitator sekaligus motivator semoga dapat membantu dengan program kerja yang telah disepakati bersama dalam lokakarya desa yang juga diharapkan dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh masyarakat Desa Mayayap, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai.

1.2   RUMUSAN PERMASALAHAN
Dari pemaparan di atas dan hasil observasi ketika berada di Desa Mayayap selama 10 hari , maka didapatkan beberapa masalah yang selanjutnya dibahas bersama masyarakat dan pengurus POSDAYA  MATAHARI yaitu sebagai berikut :
1.    Bidang Pendidikan.
a.   Belum adanya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD.
2.    Bidang Kesehatan.
a.   Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil dan balita.
3.    Bidang Ekonomi.
a.   Minimnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan – kegiatan kemasyarakatan
b.   Minimnya modal usaha tani
4.    Bidang lingkungan.
a.   Minimnya kegiatan masyarakat untuk mengatasi pemanasan global
b.   Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan lahan untuk kebun bergizi
5.    Bidang Teknologi Tepat Guna.
a.   Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan dan pemanfaatan lain dari sumber daya local
b.   Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan puntung rokok
6.    Bidang Agama, Sosial dan Budaya.
a.   Minimnya kegiatan masyarakat dibidang keagamaan
Selain dari masalah yang didapatkan pada keenam bidang program POSDAYA ada pun permasalahan yang didapatkan pada program EKSTRA dibidang olahraga :
a.   Minimnya kegiatan pertandingan dalam desa dibidang olahraga

1.3   MAKSUD DAN TUJUAN
KKN Tematik Posdaya merupakan model KKN yang bertujuan membentuk, membina dan mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal dalam upaya terciptanya kesejahtraan masyarakat.
Kegiatan KKN Tematik Posdaya dilakukan secara ilmiah, sistematis dan berkesinambungan dengan menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titk pusat pembangunan. KKN Tematik Posdaya mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya keluarga dan masyarakat sejahtera.
Dari sudut masyarakat penerima, KKN Tematik Posdaya membantu, mengisi dan mengembangkan Lembaga Posdaya di desa secara sistematis. Posdaya yang dibentuk merupakan wadah bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan, social budaya agama yang sekaligus merupakan upaya memperbaiki kwalitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDGs).



1.3.1      Maksud
a.    Untuk kepentingan mahasiswa pelaksanaan KKN Tematik Posdaya dimaksudkan untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan menyatu bersama masyarakat, menerapkan ilmu dan teknologi yang dipelajari secara langsung dan melihat apakah proses penerapan tersebut sesuai dengan teori, atau kuliah yang diikutinya, serta membawa manfaat bagi rakyat. Mahasiswa berlatih mendidik dan mengajar masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan. Mahasiswa melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu yang bermanfaat bagi masa depan bangsa.
b.    Untuk kepentingan keluarga dan masyarakat, KKN Tematik Posdaya dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui penerapan ilmu dan tehnologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan ketrampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
1.3.2      Tujuan
Tujuan Umum
a.    Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan penduduk melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanakan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.
b.    Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia (human development), mencapai target dan sasaran Millennium Development Goals (MDGs), kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
c.    Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholders (Pemda, swasta, LSM dan masyarakat) dalam upaya pengentasan kemiskinan, kelaparan, mengatasi permasalahan dan ketidak berdayaan penduduk dan keluarga lainnya.


d.    Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan (Pemda, lembaga swasta dan LSM) dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersiat partisipatif.
e.    Meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
f.     Membantu masyarakat dan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan.
g.    Mendekatkan Universitas Tadulako dengan masyarakat.
Tujuan Khusus
1.    Bidang Pendidikan
Tujuan diadakannya pemebentukan PAUD yaitu untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak di Desa Mayayap.
2.    Bidang Kesehatan
Kegiatan Penyuluhan kesehatan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan balita tentang pentingnya kesehatan bagi ibu yang sedang hamil dan juga balita.
3.    Bidang Eonomi
Membentuk gerakan seribu membangun desa ( GESER ) bertujuan untuk dapat mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam desa. Tujuan diadakannya Kelompok usaha bersama ( KUBE ) pada kelompok tani adalah untuk dapat menunjang modal usaha tani.
4.    Bidang Lingkungan
Tujuan diadakannya penanaman pohon disetiap halaman rumah masyarakat adalah agar masyarakat secara tidak langsung dapat mengurangi efek pemanasan global. Tujuan dari pembentukan kebun bergizi adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang kosong sebagai kebun bergizi dan juga dapat mempermuda mayarakat mendapatkan tanaman-tanaman yang mengandung gizi.


5.    Bidang Teknologi Tepat Guna
Tujuan diadakannya praktek pembuatan mie dari ikan dan dodol dari kelapa muda yaitu agar masyarakat terutama ibu-ibu dan remaja wanita dapat memanfaatkan sumber daya lokal dan cara pembuatannya sehingga dapat memberikan peluang untuk membuka usaha industri rumah tangga. Tujuan pembuatan pestisida alami dari puntung rokok adalah agar masyarakat mengetahui pemanfaatan dari puntung rokok.
6.    Bidang Agama, Sosial dan Budaya
Tujuan diadakannya lomba azan dan pengajian rutin setiap minggu dua kali yaitu agar lebih meningkatkan lagi nilai – nilai agama
7.    Bidang Olahraga
Tujuan diadakannya kegiatan olahraga ( turnamen bola voli untuk ibu-ibu, turnamen bola mini untuk pemuda, dan turnamen tenis meja untuk putra putri ) yaitu untuk dapat mengembangkan bakat masyarakat dibidang olahraga, mempererat persaudaraan dan keakraban sesama warga desa Mayayap.
 BAB  II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

2.1   SEJARAH SINGKAT DESA
            Pada zaman dahulu datanglah seorang yang bernama Dahun ke desa yang sekarang dinamai Mayayap berasal dari Kintom dan seketika itu  Ia melihat area lokasinya sangat luas. Maka Ia memberi nama itu Maya-maya.
            Setelah mulai dikenal nama Maya-maya, maka berdatanganlah orang-orang berasal dari Kintom dan Pakowa, dan sejak itulah penduduk yang mula-mula mendiami desa maya-maya adalah berasal dari Kintom dan pakowa, dan ditambah pula dengan orang-orang yang berasal dari desa sekitarnya yaitu desa Toiba dan Tikupon. Setelah menjadi suatu perkampungan di wilayah ini, maka datanglah orang-orang  Belanda yang pada saat itu masih menjajah, kedatangan Belanda ditempat ini akhirnya nama Maya-maya pun berubah menjadi suatu singkatan yaitu Mayayap.
            Sejak itulah menjadi desa yang detinitif. Dan mata pencaharian penduduk desa mayayap sebagian besar adalah bercocok tanam ( tani ). Dalam perkembangan penduduk desa Mayayap sudah banyak yang datang menetap dan tinggal berasal dari suku Lombok yang mengikuti transmigran.
            Pemerintah Desa Mayayap setelah Desa yang sah telah mengalami pergantian pimpinan Desa sebanyak delapan kali pergantian yaitu:
1.    Kepala Desa                     : Palindong ( tahun 1930 )
2.    Kepala Desa                     : Udo Aimang ( tahun 1958 )
3.    Kepala Desa                     : Talibo Sindajang ( tahun 1958-1960)
4.    Kepala Desa                     : Hasan Bandu ( tahun 1960-1962 )
5.    Kepala Desa                     : Ruia Lone ( tahun 1962-1993 )
6.    Kepala Desa                     : Yusran Suong ( tahun 1993-2002 )
7.    Kepala Desa                     : Hasbi Bandu ( tahun 2002 -2008 )
8.    Kepala Desa                     : Sukardi Dja’u ( 2008-sekarang )





2.2    KONDISI GEOGRAFIS
Desa Mayayap memiliki luas wilayah 52 Km2  yang berbatasan langsung dengan :
a.      Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Toiba
b.      Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sumber Wangi
c.      Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tikupon
d.      Sebelah Utara berbatasan dengan laut
Keadaan hidrologi Desa Mayayap yaitu terdapat 2 sungai besar yang debit airnya tidak maksimal pada saat musim kemarau, akan tetapi bertambah pada waktu musim penghujan (sungai musiman). Daya serap tanah pada area aliran sungai cukup tinggi sehingga menyebabkan adanya sumber-sumber mata air pada pemukiman penduduk.  (hingga saat ini terdapat + 23 sumber mata air). Dengan keadaan yang seperti ini, maka masyarakat Desa Mayayap sering mengalami banjir sampai menggenangi rumah penduduk.
Desa Mayayap merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bualemo, dengan jarak dari ibu kota kecamatan + 32 Km, jarak dari ibu Kota Kabupaten + 97 Km dan jarak dari ibu Kota Provinsi + 702 Km. Desa Mayayap mempunyai kondisi geografis, curah hujan yang cukup tinggi.

2.3   KONDISI DEMOGRAFIS
Dari keadaan demografisnya, menurut data statistik jumlah penduduk terakhir pada tahun 2011, penduduk desa Mayayap berjumlah 984 jiwa dan 252 KK dengan luas wilayah 52 Km2. Jika ditinjau dari jenis kelaminnya, komposisi penududuk untuk laki-laki adalah 503 jiwa sedangkan untuk perempuan adalah 481 jiwa.
Jika dikomposisikan dalam kategori kelompok umur, maka menunjukkan bahwa kelompok umur dibawah usia (0 - 12 bulan) sebanyak 27 jiwa, kelompok umur usia (1 – 5 tahun) sebanyak 96  jiwa, kelompok umur usia (6– 7 tahun) sebanyak 45 jiwa, kelompok penduduk usia (7 – 15 tahun) sebesar 152 jiwa, kelompok penduduk usia (16 - 56 tahun) sebanyak 632 jiwa, kelompuk penduduk usia (56 tahun ke atas) sebanyak 34 jiwa
Komposisi Penduduk jika ditinjau menurut agama yang dianut, mayoritas  penduduknya beragama Islam dengan persentase 99 % dari jumlah penduduk keseluruhan dan sisanya sebanyak 1% non islam.
Adapun beberapa suku  yang terdapat diwilayah desa Mayayap antara lain:
1.      Suku Saluan
2.      Suku Lombok
3.      Suku Bajo
4.      Suku Gorontalo
Komposisi penduduk menurut mata pencahariannya, pada tahun 2011 menunjukkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan persentase sebesar 5%, Pedagang dengan persentase sebesar 15 %, Petani dengan persentase sebesar 60 %, dan Nelayan dengan persentase sebesar 20%.
     Kondisi demografis Desa Mayayap dengan persentase:
1.   Dataran                                          : 70 %
2.   Berbukit                                          : 10 %
3.   Pegunungan                                  : 20 %
    Jumlah                                            : 100 %

2.4   KONDISI SOSIAL BUDAYA
Dalam aspek Sosial, Desa Mayayap terdiri dari 4 dusun. Pada prinsipnya hubungan sosial yang berlangsung di desa Mayayap diwarnai dengan keeratan ikatan emosional antara sesama warga masyarakat, tanpa melihat berbagai perbedaan diantara mereka baik perbedaan menurut agama, suku bangsa, usia dan jenis kelamin. Desa Mayayap merupakan desa dengan kondisi masyarakat yang heterogen. Masyarakat desa Mayayap terdiri atas 4 etnis budaya, yaitu Saluan, Lombok, Gorontalo, dan Bajo. Disamping budaya yang beragam, masyarakat desa Mayayap  juga terdiri atas beberapa pemeluk agama, yaitu Islam 99 % dan non islam 1 %. Fasilititas pendidikan di Desa Mayayap sangat  memadai, yaitu PAUD 1 buah yang baru terbentuk dengan adanya program KKN tematik Posdaya, TK 1 buah, SDN 2 buah, SMPN 1 buah, SMKN 1 buah.
 Kehidupan masyarakat desa Mayayap selalu dipenuhi dengan rasa kebersamaan antara warga masyarakat, sikap yang saling menghormati antara yang satu dengan yang lainnya masih sangat terlihat di desa Mayayap ini, serta sikap keramahtamahan warga yang senantiasa mereka tunjukan pada setiap warga ataupun warga lainnya yang datang dan berkunjung ke desa Mayayap.
Masyarakat desa Mayayap senantiasa masih memegang teguh pada adat istiadat mereka secara turun temurun. Kehidupan mereka masih diatur oleh norma-norma adat yang masih berlaku. Sebagian besar masyarakat yang ada di desa Mayayap merupakan etnis Saluan.
Adat Istiadat yang ada dalam masyarakat masih terus dipelihara, bahkan masih diselenggarakan. adat istiadat yang masih kental dan sering dilakukan oleh masyarakat desa Mayayap adalah acara sunatan dengan hiburan gendang
Dalam aspek ekonomi, desa Mayayap sendiri memiliki potensi baik dari sumberdaya alamnya dari perkebunan seperti Kelapa, pertanian seperti padi sawah dan padi ladang, Peternakan seperti Ayam  Kampung, Kambing, dan Sapi), Nelayan seperti penangkapan ikan maupun dari potensi sumber daya manusianya yang semakin meningkat.
Fasilitas perdagangan yang terdapat di Desa Mayayap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari berupa penjualan kopra,  kios yang merupakan usaha dari masyarakat Desa Mayayap itu sendiri.
   Selain itu terdapat pula kelompok usaha bersama (KUBE) yang juga baru terbentuk dengan adanya program KKN tematik Posdaya untuk kelompok tani yang merupakan lembaga swadaya masyarakat petani, yang kerjanya seperti pada koperasi pada umumnya, yaitu meminjamkan dana kepada masyarakat sebagai modal untuk menunjang usaha tani  yang jaminannya tidak terlalu memberatkan bagi masyarakat petani yang meminjam.
Untuk Desa Mayayap sendiri, terdapat industri perbengkelan khususnya untuk bengkel sepeda motor sebanyak 2 unit dan industry penggilingan padi sebanyak 2 unit.

BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN

3.1  STRATEGI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
Dalam pelaksanaan Program Kerja KKN Tematik Posdaya angkatan 61 Universitas Tadulako di Desa Mayayap menggunakan metode pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu metode yang melibatkan masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi. Pendekatan tersebut memungkinkan masyarakat desa saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi lingkungannya dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan. Dengan demikian metode PRA adalah cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi Desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat, atau pengkajian /penilaian (keadaan) Desa secara Partisipatif.
Metode PRA ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan program yang relevan dengan harapan dan keadaan masyarakat, agar juga diharapkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri dan diwujudkan dengan melakukan perencanaan dan realisasi dapat berkembang, sehingga dapat membuat program dan melaksanakannya. Dalam kegiatan PRA ini mahasiswa hanya sebagai fasilitator sekaligus motivator dan masyarakatlah sebagai pelaksananya.
Adapun teknik dari PRA ( Participatory Rural Appraisal ) itu sendiri adalah:
1.    Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA).adalah (Pengkajian Pedesaan Secara Partisipatif).
2.    Pendekatan Tersebut memungkinkan masyarakat desa saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi kehidupannya dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan.
3.    Dengan demikian Metode PRA adalah cara yang digunakan dalam melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Atau Pengkajian/Penilaian (keadaan) Desa Secara Partisipatif.
4.    Pemberdayaan Masyarakat dan Partisipasi merupakan strategi dalam paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat.
5.    Menjalin kerjasama dengan masyarakat desa Mayayap dalam  
 pelaksanaan   program kerja yang ada.
6.    Bekerjasama dengan aparat Desa untuk pelaksanaan program kerja
            PRA merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan pada saat mahasiswa berada di lokasi, di karenakan faktor – faktor sebagai berikut :
a.    Kritik terhadap pendekatan pembangunan yang TOP-Down
b.    Terjadi ketidakcocokan antara program dengan kebutuhan masyarakat
c.    Masyarakat hanya sekedar pelaksana, dan tidak merasa sebagai pemilik Program
d.    Dengan sendirinya dukungan masyarakat terhadap program seperti itu akan sangat pura-pura demikian pula dengan partisipasinya.
e.    Kurang mendidik dan kurang menjamin keberlanjutan program, karena prakarsa selalu datang dari luar dan keterampilan pengkajian, perencanaan dan pengorganisasian tetap dimiliki  orang luar.
Dengan menggunakan teknik metode tersebut  maka diharapkan agar :
a.    Pendekatan pengembangan program yang lebih partisipatif. Istilah seperti “partisipasi masyarakat”; Bottom-up planing.
b.    Pertimbangannya adalah apabila mayarakat dilibatkan secara berarti dalam keseluruhan proses program, selain program itu menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan rasa kepemilikan warga masyarakat terhadap program itu lebih tinggi
c.    keterampilan–keterampilan analisis dan perencanaan tadi dipindahkan kepada masyarakat.
d.    Dimasa akan datang, ketergantungan dengan pihak “luar” secara pertahap dapat dikurangi.
            Untuk mengetahui tentang permasalahan yang ada di masyarakat, maka dilakukan survey (observasi) selama 10 hari berada dilokasi. Kegiatan awal adalah perkenalan dengan pemerintah Desa Mayayap (Kades dan Sekdes Mayayap) serta masyarakat yang ada didekat posko KKN. Kemudian dilanjutkan dengan bersiturahmi sekaligus melakukan dialog ke rumah penduduk dan Kepala dusun, ketua adat, toko-toko agama, pemuda, dengan tujuan perkenalan sekaligus agar keberadaan  sebagai mahasiswa KKN diketahui oleh masyarakat sekaligus untuk mencari tahu permasalahan-permasalahan yang ada di Desa tempat melaksanakan KKN. Cara ini merupakan pendekatan secara persuasif, yang nantinya diharapkan bisa mengajak mayarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan relaisasi dari penyelesaian masalah yang ada.
Selain pendekatan terhadap masyarakat, pendekatan juga dilakukan terhadap ketua – ketua lembaga organisasi maupun elemen-elemen anggotanya yang diharapkan sebagai suatu wadah yang juga memiliki pengaruh di Desa, dapat membantu mahasiswa KKN Tematik Posdaya angkatan 61 di Desa Mayayap Kecamatan Bualemo Kabupaten Banggai, dalam pelaksanaan program selama berada dilokasi. Penedekatan seperti ini merupakan pendekekatan secara politis dilingkungan masyarakat.
            Dari pertemuan tersebut didapatkan banyak informasi, masukan, dan usulan dari masyarakat setempat. Informasi / masukan/ usulan tersebut merupakan  kebutuhan/ permasalahan yang menurut mereka belum terealisasi.  Semua usulan atau saran tersebut ditampung agar kemudian disampaikan dalam lokakarya Desa (lokdes) setelah selama 10 hari melakukan observasi , dimana dalam lokakarya tersebut membahas dan menentukan program apa saja yang dapat dilaksanakan untuk meminimalisir jumlah permasalahan yang ada. Hal ini dilakukan agar setiap masalah yang sudah didapatkan dipilih kembali masalah apa saja yang sesuai dengan bidang-bidang dalam program Posdaya, dan setelah disampaikan maka masyarakat akan memutuskan apakah masalah tersebut disetujui dimasukkan kedalam program kerja atau tidak. Setelah disetujui, kemudian barulah diputuskan siapa penanggung jawab dari program yang telah disepakati tersebut.
3.2  Faktor Pendukung Dan Penghambat
3.2.1 Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan program kerja Mahasiswa KKN Tematik Posdaya di Desa Mayayap, banyak mendapat dukungan dari berbagai  pihak, baik materi, moril, maupun tenaga sehingga program kerja yang telah disetujui pada saat Lokakarya Desa dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan batas waktu pelaksanaan yang telah ditentukan.




Adapun factor - faktor pendukung selama melaksanakan program kerja dilokasi KKN dari masing- masing bidang  program Posdaya adalah
1.      Bidang Pendidikan : Membentuk Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )
a.    Antusias masyarakat Desa Mayayap khususnya sub Desa Bomban yang besar dalam menerima dibentuknya kelompok bermain PAUD
b.    Tersedianya material dan bantuan dari masyarakat untuk membuat fasilitas bermain anak.
c.    Adanya dukungan dari Pemerintah Desa dan Kecamatan  dalam pelaksanaan program Pembentukan PAUD
d.    Tersedianya ketua yayasan dan tenaga pengajar.
e.    Masyarakat menyiapkan gedung sementara untuk kelangsungan proses belajar mengajar.
2.      Bidang Ekonomi
2.1 Membentuk gerakan seribu membangun desa ( GESER )
2.2 Membentuk Kelompok Usaha Bersama ( KUBE )
              Faktor yang mendukung dalam kegiatan  membentuk gerakan seribu membangun Desa ( GESER ) dan kelompok usaha bersama ( KUBE )
a.      Kemauan masyarakat terlibat dalam kegiatan ini baik sebagai pengurus maupun jadi anggota
b.      Partisipasi masyarakat dalam membangun desanya sendiri
c.      Masyarakat menyadari bahwa dengan adanya GESER maka dapat membantu kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam desa
d.      Adanya dukungan penuh dari Pemerintah desa
e.      Masyarakat kelompok tani menerima adanya KUBE, karena dapat membantu mereka untuk modal usaha tani
f.       Masyarakat dengan cepat memahami dua kegiatan tersebut
3.     Bidang Kesehatan : Penyuluhan Kesehatan
   Faktor yang mendukung dari terlaksananya program ini adalah:
a.    Adanya partisipasi dari petugas kesehatan desa Mayayap untuk mengadakan penyuluhan kesehatan khususnya bagi ibu hamil dan balita
b.    Tersedianya fasilitas dalam melaksanakan kegiatan ini.
c.    Tersedianya nara sumber dari petugas kesehatan kecamatan.
d.    Kegiatan ini dapat dihadiri banyak masyarakat khususnya ibu yang hamil.
4.      Bidang Sosbudag
4.1 Lomba azan
4.2 Pengajian
Factor yang mendukung sehingga kedua kegiatan ini dapat terlaksana.
a.    Adanya dukungan dan bantuan dari imam desa untuk melaksanakan kegiatan ini.
b.    Tersedianya mesjid dan alat - alat untuk menyelenggarakan kegiatan ini.
c.    Partisipasi dari Bapak Sarifudin Tigumang selaku sekretaris desa berupa sumbangan hadiah untuk lomba azan.
d.    Anak-anak tepat waktu dalam mengikuti pengajian rutin.
e.    Adanya keterlibatan mahasiswa dalam mengajar anak-anak mengaji
5.      Bidang Lingkungan
5.1 penanaman pohon
5.2 membuat kebun bergizi
Factor yang mendukung sehingga kegiatan ini dapat terlaksana antara lain:
a.    Kesadaran masyarakat untuk menanam pohon masing-masing di halaman rumah mereka.
b.    Tersedianya  bibit pohon yang akan ditanam.
c.    Masyarakat dengan semangat membuat kebun bergizi khususnya kaum ibu
d.    Dengan sendirinya masyarakat membagi pekerjaan per dasa wisma
e.    Adanya bantuan dari masyarakat berupa obat rumput dan pupuk
6.      Bidang Teknologi Tepat Guna ( TTG )
6.1  praktek pembuatan dodol kelapa muda
6.2  praktek pembuatan mie ikan
6.3  pembuatan pestisida alami dari puntung rokok




Factor yang mendukung sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik adalah sebagai berikut :
a.      Adanya dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat.
b.      Tersedianya alat dan bahan dari masyarakat dalam melaksanakan kegiatan tersebut diatas.
c.      Banyak masyarakat yang hadir dalam melaksanakan program tersebut
d.      Masyarakat khususnya kelompok tani mau menerima program kegiatan pembuatan pestisida alami dari puntung rokok.
e.      Masyarakat dapat memahami bahwa banyak manfaat lain dari sumber daya local mereka, seperti ikan dan kelapa dan juga pemanfaatan dari puntung rokok.
f.       Mendapat respon baik dari masyarakat
Selain program posdaya yang terdiri dari 6 (enam) bidang tersebut adapun program extra dibidang olahraga. Jenis kegiatannya adalah
1.      Turnamen bola voli
2.      Turnamen bola mini
3.      Turnamen tenis meja
Factor yang mendukung sehingga kegiatan extra ini dapat terlaksana dengan baik
a.    Adanya dukungan dari pemerintah desa.
b.    Tersedianya fasilitas untuk pertandingan seperti lapangan bola mini, bola voli, tenis meja dan bola.
c.    Adanya jaminan keamanan dari polsek kecamatan Bualemo
d.    Adanya bantuan dana dari  kantor class mild luwuk.
e.    Bantuan dari masyarakat berupa sumbangan uang untuk pembelian piala
Disamping faktor pendukung internal ada juga faktor pendukung eksternal yaitu respon dari  pemerintah Desa setempat yang bersedia menerima kedatangan kami serta siap menerima keluhan – keluhan apabila ada hal-hal yang mengganggu selama mahasiswa berada dilokasi. Selain itu, peminjaman fasilitas untuk melakukan pertemuan lokakarya Desa merupakan suatu bentuk dukungan yang diberikan oleh pihak Pemerintah Desa kepada mahasiswa KKN Tematik Posdaya angkatan 61 Universitas Tadulako.

Selain itu juga, peran dosen pembimbing sangat membantu kelancaran program kerja mahasiswa. Dosen pembimbing yang datang untuk memonitoring dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN banyak mengarahkan dalam mengatasi kekeliruan yang dilakukan. Dosen pembimbing banyak memberikan arahan-arahan  kepada mahasiswa, usulan-usulan dan nasehat-nasehat, serta solusi yang terbaik bagi permasalahan yang dialami selama melaksanakan program kegiatan KKN.
Pemuda dan remaja Desa Mayayap juga merupakan faktor pendukung eksternal selama mahasiswa KKN berada dilokasi mereka ikut serta dalam setiap program kerja yang dilaksanakan  mahasiswa KKN Tematik Posdaya angkatan 61 Universitas Tadulako, dan  setiap ada waktu yang luang, mereka selalu datang ke posko untuk berdiskusi dan membantu mencarikan solusi jika ada masalah yang dihadapi di lingkungan masyarakat. Selain itu, mereka juga selalu mengharapkan partisipasi dari mahasiswa KKN dalam membangkitkan semangat kepada pemuda-pemuda dalam memberdayakan masyarakat desa Mayayap ke depan.
Dari faktor - faktor tersebut di atas, salah satu hal yang penting yang juga sangat menunjang dan membantu terlaksananya setiap kegiatan yang telah disepakati bersama yaitu adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa dalam satu posko pada khususnya dan antar seluruh mahasiswa peserta KKN di Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai pada umumnya. Seiring berjalannya waktu, tuntutan tugas dan tanggung jawab, kepentingan yang sama, serta rasa tanggung jawab yang tinggi dari setiap mahasiswa KKN maka dapat terjalin rasa persaudaraan dan kerja sama antar sesama peserta KKN tanpa memandang perbedaan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda. Peran koordinator kecamatan dan koordinator desa sangat mendukung, karena banyak memberikan informasi-informasi penting dan juga pengarahan.

3.2.2  FAKTOR PENGHAMBAT
Selain faktor pendukung terdapat beberapa faktor penghambat selama pelaksanaan program KKN Tematik Posdaya di Desa Mayayap kecamatan Bualemo. Adapun factor penghambat tersebut yaitu masih adanya anggapan masyarakat bahwa mahasiswa yang turun dilokasi telah membawa program dan memiliki dana sendiri untuk pelaksanaan program. Selain itu, masih ada pula masyarakat yang bersikap acuh tak acuh dan tidak ingin membantu mahasiswa dalam melaksanakan program baik dalam segi material maupun bantuan tenaga. Hal ini dikarenakan oleh kesibukan masyarakat tersebut pada hari – hari kerja, dan digunakannya hari libur sebagai waktu untuk beristirahat. Selain itu, banyaknya tuntutan kebutuhan hidup mereka yang menyebabkan kurangnya bantuan dari segi material untuk mahasiswa KKN Tematik Posdaya. Hal ini cukup menghambat program yang akan dijalankan, karena anggapan  dan sikap masyarakat yang demikian.
Selain faktor penghambat di atas, terdapat pula faktor penghambat yang dialami dalam menjalankan program yang berhubungan dengan keenam bidang dalam program Posdaya, yaitu:
1.    Program kerja pada Bidang Pendidikan
Faktor penghambatnya adalah masih ada masyarakat yang belum mendaftarkan anaknya masuk pada kelompok bermain PAUD, karena ada pemikiran dari mereka bahwa masuk dalam kelompok bermain PAUD harus semuanya gratis.
2.    Program kerja pada Bidang Ekonomi
Faktor penghambatnya adalah tidak semua masyarakat kelompok tani ikut dalam anggota kelompok usaha bersama ( KUBE ), kemudian pada kegiatan gerakan seribu membangun Desa (GESER) ada beberapa anggota keluarga yang tidak ikut berpartisipasi dalam program ini berhubung kebanyakan mereka memilih tinggal di lahan perkebunan sehingga sulit dijangkau untuk diajak berpartisipasi.
3.    Program kerja pada bidang kesehatan
Faktor penghambatnya adalah pada saat penyampain materi penyuluhan kebanyakan masyarakat kurang memperhatikan sehingganya apa yang telah disampaikan nara sumber hanya berlalu begitu saja.
4.    Program kerja pada bidang Lingkungan
Faktor penghambatnya adalah khusus pada kegiatan pembuatan kebun bergizi, banyak masyarakat yang tidak ikut berperan aktif dalam kelompoknya.


5.    Program kerja pada bidang sosbudag
Faktor penghambatnya adalah masih sangat sulit anak-anak dalam mengaji mengucapkan kalimat sehingga setiap yang mengajar harus dipenuhi dengan kesabaran.
6.    Program kerja pada bidang Teknologi Tepat Guna ( TTG )
Factor penghambatnya adalah ketersediaan listrik kurang memadai saat praktek pembuatan mie ikan dan dodol kelapa muda.
7.    Pada program ekstra yakni turnamen bola voli, bola mini, dan tenis meja terdapat pula factor penghambat sehingga dalam menjalankan program ini tidak terlalu maksimal meskipun hasil capaian 100 % terlaksana. Hal tersebut disebabkan karena semua peserta tim pertandingan kurang menaati peraturan yang telah ditetapkan. Kemudian dari pada itu disebabkan pula factor cuaca yang kurang mendukung, sering terjadi hujan pada waktu sore hari.
            Selain dari beberapa faktor yang menghambat program kerja di atas baik program posdaya maupun ekstra masih ada faktor-faktor kecil yang menghambat dalam melaksanakan program kegiatan mahasiswa selama berada dilokasi KKN.
3.3   HASIL YANG DICAPAI
Setelah melakukan kegiatan kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya di desa Mayayap kecamatan Bualemo, maka dapat dilaporkan bahwa hasil yang dicapai selama kegiatan program kerja dengan hasil atau target yang telah di targetkan sebagai berikut :
1.      Observasi
Kegiatan observasi dilakukan selama 10 hari termasuk lokakarya kecamatan, pada waktu observasi ini dilakukan perkunjungan ke rumah-rumah kepala dusun, ketua adat, bertanya dengan kepala desa, sekertaris desa, ketua BPD, tempat-tempat pendidikan, tempat agama, petugas kesehatan. dan juga masyarakat di desa Mayayap, kegiatan ini dilakukan untuk menggali sebuah masalah yang ada di Desa Mayayap, baik masalah dari induvidu, kelompok dan sarana umum.  Dimulai dari tanggal 01 Maret 2011. Pada tanggal 07 maret diadakan lokakarya desa dan tanggal 09 maret diadakan lokakarya kecamatan. Kegiatan observasi ini mencapai hasil 100% karena pada hari pertama sampai hari terkhir kegiatan observasi terlaksana, meskipun pada tanggal 01 maret masih sementara dalam perjalanan menuju ke lokasi namun sudah disepakati oleh dosen pembimbing untuk dimasukkan dalam waktu dan jadwal kegiatan observasi. Jadi hasil yang dicapai pada kegiatan observasi selama 10 hari adalah dengan persentase mencapai 100 %.
2.      Pembentukan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )
Sebelum kegiatan ini dilaksanakan terlebih dahulu diadakan pertemuan bersama pemerintah desa dan masyarakat Desa Mayayap untuk membahas masalah ini. Setelah diadakan rapat maka didapatkan keputusan untuk membentuk PAUD di sub Desa Bomban. Pembentukan PAUD di sub desa Bomban berlangsung dalam kurun waktu selama empat minggu namun tidak setiap harinya dilakukan kegiatan kerja. Dalam kegiatan ini pula juga dipilih masyarakat siapa yang siap menjadi pengelola PAUD. Setelah semuanya telah memenuhi persyaratan untuk mendirikan sebuah gedung PAUD maka tepat pada tanggal 28 maret diadakan peresmian gedung PAUD di sub Desa Bomban oleh pihak kecamatan dan pemerintah Desa Mayayap. Jadi pada program Posdaya bidang pendidikan yaitu Pembentukan PAUD dapat terlaksana dengan hasil capaian 100 %
3.      Membentuk gerakan seribu membangun desa ( GESER )
Kegitan ini dilaksanakan sesuai dengan hasil keputusan rapat. Pengurus dalam menjalankan program ini telah terpilih dari masyarakat sendiri. Kegiatan ini disepakati seribuh rupiah per minggu, dan telah dijalankan sebanyak dua kali selama mahasiswa berada di lokasi. Hasil dari pengumpulan dana langsung digunakan untuk pengecetan masjid Desa Mayayap. Jadi hasil capaian dari program kegiatan ini sesuai dengan target adalah 100 %.
4.      Membentuk Kelompok Usaha Bersama ( KUBE )
Pada program kegiatan ini hanya dikhususkan pada masyarakat kelompok tani, dikarenakan kurangnya modal pada usaha tani, apalagi pada saat mengadakan penggarapan lahan. Kelompok ini terbentuk dengan adanya beberapa pengurus yang siap bertanggung jawab. Dari target yang ditentukan dapat dicapai dengan hasil 100 %.

5.      Penanaman pohon
Penanaman pohon di Desa Mayayap dapat terlaksana dengan sasaran halaman rumah penduduk, namun tidak hanya satu jenis tetapi berbagai jenis pohon tergantung masyarakat sendiri. Target 150 pohon dapat tercapai dalam tiga kali penanaman. Jadi hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah 99,99 %
6.      Membuat kebun begizi
Pada program kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan target yang telah ditentukan. Untuk mempermudah dalam pengerjaan dan perawatan yang akan berkelanjutan maka lahan yang telah tersedia untuk kebun bergizi dibagi dalam lima kelompok. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah  100 %
7.      Penyuluhan kesehatan
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dilakukan sesuai dengan masalah yang ditemukan pada saat observasi. Penyuluhan kesehatan ini sasarannya pada ibu hamil dan balita. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali yakni di sub desa Bomban dan desa Mayayap. Hasil persentase yang diperoleh adalah 100 % sesuai dengan taget yang telah ditentukan.
8.      Lomba Azan
Program kegiatan ini dilaksanakan karena melihat minimnya kegiatan - kegiatan keagamaan di Desa Mayayap. Sasaran pelaksanaannya adalah pelajar. Target yang telah ditentukan yaitu tiga tahap dapat dicapai dengan hasil capaian 100 %
9.      Pengajian
Pada kegiatan ini mahasiswa membimbing dan mengajar  anak-anak mengaji setiap dua kali dalam seminggu. Untuk tempat pelaksanaannya diadakan di Mesjid sesuai dengan persetujuan pengurus mesjid. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak, dan targetnya dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditentukan pada jadwal kerja. Jadi hasil capaian adalah 100 %.
10.   Praktek pembuatan dodol kelapa muda
Praktek pembuatan dodol kelapa muda dilaksanakan yang tujuannya memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat desa Mayayap untuk dapat memanfaatkan sumber daya lokal yang terdapat di Desa. Kemudian dari pada itu juga dapat dijadikan usaha kecil untuk menunjang pendapatan dalam keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan  di balai Desa Mayayap. Waktu pelaksanaannya diadakan pada minggu ketiga dan keempat. Kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan target yang telah ditentukan pada rencana kerja dengan hasil capaian 100 %.
11.   Praktek pembuatan mie ikan
Praktek pembuatan mie ikan bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan fungsi lain dari ikan. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali di balai desa Mayayap. Pada saat kegiatan ini berlangsung banyak masyarakat yang datang khususnya kaum perempuan. Jadi hasil yang dicapai pada program sesuai dengan target yang telah ditentukan adalah 100 %.
12.   Pembuatan Pestisida alami dari puntung rokok
Pembuatan pestisida alami dari puntung rokok sangat disambut baik oleh masyarakat khususnya para petani. Setelah pelaksanaannya selesai hasilnya langsung digunakan untuk penyemprotan tanaman di kebun bergizi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan punting rokok sebagai pestisida alami. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan dan hasil capaiannya adalah 100 %
13.   Program ekstra dibidang olahraga yakni turnamen bola mini, bola voli,dan turnamen tenis meja
Sebelum pelaksanaan program ekstra terlebih dahulu diadakan rapat bersama pemerintah desa dan masyarakat untuk dapat memutuskan kegiatan pertandingan yang akan dilombakan. Namun setelah rapat diperoleh keputusan untuk mengadakan pertandingan bola voli untuk ibu-ibu, bola mini untuk pemuda, dan tenis meja untuk putra putri Desa Mayayap. Program ini dilaksanakn pada minggu ketujuh dan kedelapan selama mahasiswa berada dilokasi. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat meningkatkan rasa solidaritas dan hubungan silahtuhrahmi antar warga dalam Desa. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan. Dan hasil yang dicapai adalah 100 % dari masing - masing  turnamen.




























3 komentar: